Nomor punggung 14 di Arsenal telah menjadi simbol dan legacy tersendiri. Pada dasarnya, itu adalah angka yang memperingati sejarah panjang pencetak gol terbanyak klub, Thierry Henry. Dengan 226 gol dalam dua periode, Henry meninggalkan warisan yang sulit dilupakan dan menjadikan nomor tersebut berkaitan erat dengan keberhasilan Arsenal di masa lalu.
Berbicara mengenai nomor punggung 14, tak bisa dipisahkan dari fakta bahwa Henry awalnya menginginkan nomor 12. Angka tersebut sudah menjadi identitasnya semasa di Monaco dan mengantar Timnas Prancis. Namun, ketika dia datang ke Arsenal pada tahun 1999, nomor 12 sudah dimiliki oleh Christopher Wreh. Akhirnya, Henry harus memakai nomor 14, yang kemudian dikenal sejajar dengan pencapaian fenomenal yang telah diraihnya.
Warisan Nomor Punggung 14 di Arsenal
Seiring berjalannya waktu, nomor punggung 14 menjadi simbol kehormatan bagi tiap pemain yang menggunakannya. Setelah Henry, ada Theo Walcott yang diharapkan dapat meneruskan tradisi apik ini. Walcott adalah pemain yang digunakan kecepatannya dan visi permainan untuk menambah koleksi gol Arsenal. Selama satu dekade, ia berhasil mencetak 108 gol. Sayangnya, meski Walcott memiliki potensi besar, pencapaian itu tidak cukup untuk menghapus bayang-bayang sosok Henry.
Poin menarik dari karier Walcott adalah bahwa ia tidak pernah benar-benar menemukan konsistensi dalam performanya. Terkadang, ia menunjukkan kilauan yang menggoda, tetapi di lain waktu, penampilannya justru mengecewakan. Hal ini menjadi pengingat bahwa mencetak gol dalam jumlah yang signifikan di level tertinggi bukanlah hal yang mudah.
Pengganti yang Tak Terlupakan: Aubameyang dan Nketiah
Berlanjut ke era Pierre-Emerick Aubameyang, nomor 14 kembali menemukan harapan baru. Striker asal Gabon ini menunjukkan performa luar biasa di awal kedatangannya, mencetak gol demi gol, dan membantu Arsenal meraih Piala FA 2020. Namun, jalan karier Aubameyang di Emirates berujung pahit. Konflik dengan manajer Mikel Arteta menggiringnya untuk meninggalkan klub dan bergabung dengan Barcelona, menjadikan warisan nomor 14 kembali terancam hilang.
Di sisi lain, Eddie Nketiah yang merupakan produk akademi Arsenal kini mengenakan nomor keramat tersebut. Ia memiliki potensi besar dan diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat nomor 14. Sayangnya, hingga tahun 2024, Nketiah belum mampu mencetak lebih dari lima gol di Liga Inggris dalam satu musim. Hal ini menimbulkan keraguan apakah ia bisa menghapus jejak para pendahulunya yang hebat.
Akhir kata, nomor punggung 14 bukan sekadar angka, melainkan representasi dari sejarah dan harapan. Setiap pemain yang mengenakan nomor ini memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kisah baru dan meninggalkan warisan yang lebih berarti. Dengan setiap gol yang dicetak, mereka melanjutkan cerita yang telah dimulai oleh Thierry Henry dan meneruskan semangat juang yang telah menjadi ciri khas Arsenal.